Senin, 23 Desember 2013

Media Penyuluhan Kehutanan !



Media Penyuluhan Kehutanan !
Penyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang diinginkan (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara teratur dan terarah, tidak mungkin dilaksanakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan dan menerapkan, sehingga masyarakat tani hutan tersebut dapat menolong dirinya sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran , tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah prilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demitercapainya perbaikan mutu hidupnya.
Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluh sangatlah beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan.
Beberapa prinsip mertode penyuluhan kehutanan yang perlu diperhatikan oleh seorang penyuluh kehutanan adalah :
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
Melalui penyuluhan kehutanan , bukanlah dimaksudkan agar masyarakat sasaran selalu menggantungkan diri pada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhnya. Tetapi, sebaiknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkan masyarakat tani hutan yang dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam memanfaatkan hutan, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinyauntuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.
2. Tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran
Dalam banyak kasus kegiatan penyuluhan kehutanan sebaiknya dilaksanakan dengan menaerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan dilingkungan pekerjaan (kegiatan) sasarannya, hal tersebut dimaksudkan agar:
a) Tidak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinya.
b) Penyuluhan kehutanan dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk masalah-masalah yang dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidup mereka.
c) Kepada sasaran untuk ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan potensi serta peluang yang dapat ditemukan di lingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh petani.

3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
Sebagai makluk sosial, setiap individu akan selalu berprilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, setidak-yidaknya akan berusaha menyesuaikan diri dengan prilaku orang-orang sekitarnya.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran
Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah prilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan system pendidikan. Hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan sasarannya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri. Keakraban hubungan antara penyuluh dan sasaran ini menjadi sangat penting, karena dengan keakraban ini aka tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh kehutanan dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah prilaku sasaran, baik pengetahuan, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metode yang diterapkan harus mapu merangsang sasaran untuk selalu siap (dalam arti sikap dan fikiran) dengan sukahati atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarga, dan masyarakat.
B. Pendekatan-Pendekatan Untuk Memilih Metode Penyuluhan Kehutanan
Dalam kegiatan penyuluhan kehutanan kita mengenal adanya penyuluhan kehutanan perorangan dan penyuluhan kehutanan massal yang dalam prakteknyaselalu menggunakan metode-metode pendekatan, yaitu sebagai berikut:
1. Metode penyuluhan dan proses komunikasi
Untuk memilih metode berkomunikasi yang efektif, ada tiga cara yabg dapat diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan kehutanan, yaitu :
a) Metode penyuluhan menurut media yang digunakan
Berdasarkan media yang digunakan, metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Media lisan, baik yan disampaikan secara langsung (percakapan, tatap muka atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak langsung (lewat radio, kaset, dll).
2) Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan (foto, majalah pedesaan, selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasarannya (di jalan pasar).
3) Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide, pertunjukkan film. Kegiatan penyuluhan melalui media merupakan metode penyuluhan yang paling dimengerti karena ada unsure hiburannya. Biasanya DEpartemen Kehutanan mengirimkan mobil unit kegiatan penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkap audio visual yang cukup modern dan diperlengkapi dengan beberapa judul film hiburan selain dari film mengenai penyuluhan yang akan ditayangkan.
b) Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluh dan sasarannya
Berdasarkan hubungan penyuluh kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan atas tiga macam, yaitu :
1) Komunikasi langsung (percakapan atau tatap muka) yang memungkinkan penyuluh dapat berkomunikasi langsung dalam waktu yang relative singkat.
2) Komunikasi tak langsung baik melalui perantara orang lain lewat surat yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari sasarannya dalam waktu yang relative singkat.
3) Metode penyuluhan kehutanan menurut keadaan psiko-sosial sasarannya.
Seperti halnya dengan metode penyuluhan berdasarkan media yang digunakan metode penyuluhan menurut keadaan psiko-sosial sasarannya juga dibedakan kedalam tiga hal, yaitu:
1) Pendekatan perorangan, artinya penyuluh kehutanan berkomunikasi secara orang seorang dengan setiap sasarannya, misalnya melaui kunjungan ke rumah, kunjungan ke tempat kegiatan petani, dll.
2) Pendekatan kelompok, manakala penyuluh kehutanan berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan, dll.
3) Pendekatan missal, jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak, bahkan mungkin tersebar di tempat tinggalnya, misalnya penyuluhan lerwat TV, penyebaran selebaran, dll.
C. Ragam Metode Penyuluhan Kehutanan
Ragam metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media yang digunakan, hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang dilakukan penyuluhnya. Ragam metode penyuluhan kehutanan cukup banyak, tinggal bagaimana seorang penyuluh kehutanan dapat menganalisis masalah yang dihadapi masyarakat tani hutan, kondisi sosial ekonominya dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat.
Adapun ragam metode penyuluhan kehutanan itu, yaitu sebagai berikut :
1. Metode individu kunci, kontak tani hutan, kelompok tani hutan, himpunan tani
a) Metode individu kunci
Individu kunci adalah individu yang maju ( inovatif), termasuk dalam golongan “penerap dini” yang atas dasr kesadarannya bersedia (tanpa menuntut upah) bekerja sama sebagai rekan sekerja penyuluh kehutanan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan kehutanan bagi warga masyarakat sekitar (terutama dilingkungan sosialnya sendiri).
b) Kontak tani hutan
Anggota kelompok tani hutan biasanya merupakan petani pemilik lahan garapan atau penggarap lahan orang lain, pengalamannya dalan berusaha tani telah banyak, dinamis dan mempunyai pandangan yang positif terhadap teknologi pemanfaatan hutan yang baru karena keinginannya untuk mencapai peningkatan dalam produksinya memanfaatkan lahan dan hutan. Seorang kontak tani mempunyai pengaruh positif dilingkungan perkampungan/pedesaannya.
c) Himpunan tani
Himpunan tani merupakan organisasi para petani yang formal, beranggaran dasar dan berpengurusan yang layak. Para anggotanya terdiri dari kelompok petani-petani yangada di pedesaan atau disekitar areal hutan/pertanian. Kegiatannya pun tak jauh berbeda dengan kelompok tani yaitu sebagai media masyarakat tani yang berkembang dengan dinamis, sebagai alat untuk mewujudkan perubahan-perubahan baru yang maju dilingkungan para petani dan sebagai wadah penyatuan aspirasi yang sehat sesuai dengan keinginan atau hati nurani para petani. Suratkabar, radio, dan televisi, majalah tentang kehutanan, pampler, leaflet, dan poster merupakan media mati dalam kegiatan penyuluhan kehutanan.
2. Surat menyurat
Metode surat menyurat adalah metode penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh melalui pengiriman barang cetakan (gambar, leaflet, booklet, buletin, majalah, dan lain-lain), kepad asasrannya, abik perorangan maupun kelompok. Karena itu, metode karyawisata sering kali juga merupakn bagian dari pelaksaan metode pertemuan yang disamping merupakan acara selingan untuk menghibur, juga untuk menambah pengalaman yang menunjangmateri yang telah disampaikan agar proses adopsi dapat lebih cepat dicapai. Disampinng itu, karyawisata dimaksudkan juga untuk menumbuhkan imajinasi dan merangsang daya pikir kreatif pada diri sasarannya.

3. Karyawisata
Metode karyawisata ini, dimaksudkan untuk menambah wawasan (sikap dan pengetahuan) sasaran penyuluhan untuk melakukan studi banding antara pengalaman-pengalaman yang sudah dimilikinya dengan pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh setelah mengunjungi objek-objek yang dituju.
Metode karyawisata ini, seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kehutanan yang menggunakan metode lain baik yang sedang, telah atau akan dilaksanakan.
4. Kunjungan (anjangsana dan anjanr karya)
Baik metode anjangsana dan anjang karya, keduanya merupakan metode kunjungan yaitu penyuluhan yang dilaksanakan oleh seorang penyuluh kehutanan dengan melakukan kunjungan kepada sasarannya dengan perorangan dan kelompok, baik di rumah/di tempat tinggal (anjangsana) ataupun di tempat-tempat mereka biasanya melakukan kegiatan sehari-hari (anjang karya).
5. Demonstrasi
Metode demonstrasi, sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif. Karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah “ dengan melihat kita menjadi percaya “. Artinya, di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan, kepada sasaran kegiatan penyuluhan kehutanan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata yang dapat dilihat dengan mata kepala mereka sendiri, agar mereka mempercayai segala sesuatu, yang disuluhkan. Bila mereka sudah percaya, mereka pasti lebih cepat terdorong untuk mencoba dan menerapkannya. Oleh sebab itu, metode demonstrasi hampir selalu diterapkan setidak-tidaknya pada tahapan minat dan menilai, karena memerlukan biayayang relatif mahal.
6. Metode pertemuan kelompok
Termasuk dalam metode pertemuan kelompok adalah ceramah, diskusi dan kursus atau pelatihan.
a) Ceramah
Metode ceramah umumnya diselenggarakan dalam suatu tempat dengan suasana yang cukup menunjang terselenggaranya suasana pembicaraan yang komunikatif. Ruangan yang tersedia relatif cukup luas dengan kapasitas tampung 50-500 orang. Pada kegiatan pertemuan yang metode ceramah, penyuluh kehutanan sebaiknya hanya menyampaikan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada sasran penyuluh kehutanan untuk menyampaikan tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan, dengan catatan hal-hal yang disampaikan yang berupa pokok pikiran tadi dikuasai penjelasannya secra mendetail oleh penyuluh.
b) Kuliah
Metode kuliah tidak jauh beda dengan metode ceramah, penyuluh relative mendominasi kesempatan berbicara dan menggunakan alat peraga. Perbedaannya, yaitu :
1) Pada umumnya diselenggarakan di dalam ruangan tertutup
2) Jumlah sasaran relative terbatas (maksimum 50 orang)
3) Sasaran penyuluh kehutanan relative memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menyampaikan tanggapan dan meminta penjelasan kepada penyuluhnya.
c) Diskusi
Metode diskusi memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya, pendapatan, ataupun saran. Berbeda dengan metode ceramah dan kuliah, peran penyuluh dalam metode ini relative kecil. Kehadiran penyuluh lebih banyak sebagai fasilitator atau nara sumber dan bukan semata-mata sebagai informan.
d) Kursus
Kursus pada masyarakat tani hutan sebenarnya merupakan system oenyuluhan kehutanan yang dapat digunakan beberapa media dan metode penyuluhan kehutanan. Kursus tani hutan merupakan system pendidikan pemanfaatan hutan dan lahan disekitarnya untuk masyarakat yang berdiam di sekitar hutan dalam usaha membantu dan membimbing kelarga menyangkut cara kerja dan teknik pemanfaatan lahan dan hutan denga baik. Dalam penyuluhan kehutanan yang ampuh untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peseta.
7. Kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa atau kelompencapir
Kelompencapir sebenarnya merupakan kelompok secara rutin memburu informasi dari media massa yang nilainya bermanfaat bagi pemenuhan atau untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapinya dan mendiskusikannya dalam pertemuan berkala yang telah mereka sepakati bersama. Dengan demikian kelompencapir sebenarnya adalah kelompok diskusi, tetapi sumber informasi yang dimanfaatkan tidak bersumber atau berasal dari penyuluh kehutanan, melainkan dari media massa.
Seperti halnya metode diskusi, metode kelompencapir sangat efektif untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan atau bahkan keterampilan anggotanya, pada tahapan sadar, minat, menilai atau juga mencoba.
8. Pertemuan umum
Metode pertemuan umum sebenarnya tidak banyak berbeda dengan metode pertemuan kelompok. Bedanya adalah :
a) Pada umumnya diselenggarakan pada tempat terbuka, sehingga dapat menampung jumlah peserta yang jauh lebih besar dbanding pertemuan kelompok.
b) Karena jumlah peserta sangat banyak, kepada sasaran sama sekali tidak ada kesempatan untuk menyampaikan pendapat pribadinya sendiri.
9. Pameran
Pameran merupakan media penyuluhan kehutanan pertanian yang digunakan sebagai pelaksanaan dari metode penyuluhan kehutanan massal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya kepada petani, tetapi juga orang yang bukan petani. Di dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual aid (perlengkapan visual) yang digunakan secara tunggal atau kombinasi.
10. Pertunjukan
Penyuluhan kehutanan dengan metode pertunjukan adalah kegiatan penyuluhan kehutanan yang dikaitkan dengan penyelengaraan suatu pertunjukan (kesenian), baik yang dilaksanakan khusus untuk keperluan penyuluhan kehutanan, ataupun yang dilaksanakan dengan menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan.
11. Siaran radio
Radio adalah media komunikasi secara lisan yang sifatnya tidak langsung. Pemberi informasi tidak dapat dilihat atau tidak berhadapan yang diberi informasi. Melalui media radio dapat diselenggarakan siaran pedesaan yang materi siarannya menyangkut penerangan dan penjelasan mengenai suatu teknik pemanfaatan lahan/hutan, dilengkapi dengan tanya jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar