Media Penyuluhan Kehutanan !
Penyuluhan
kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang diinginkan
(perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan masyarakat
tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara teratur dan
terarah, tidak mungkin dilaksanakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan dan
menerapkan, sehingga masyarakat tani hutan tersebut dapat menolong dirinya
sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran , tingkat kerja dan tingkat
kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap
penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah
prilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi
demitercapainya perbaikan mutu hidupnya.
Dalam hubungan ini,
perlu diingat bahwa sasaran penyuluh sangatlah beragam, baik mengenai
karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya dan beragam
pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang diinginkannya. Dengan
demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk diterapkan dalam setiap
kegiatan penyuluhan kehutanan.
Beberapa
prinsip mertode penyuluhan kehutanan yang perlu diperhatikan oleh seorang
penyuluh kehutanan adalah :
1.
Pengembangan untuk berfikir kreatif
Melalui
penyuluhan kehutanan , bukanlah dimaksudkan agar masyarakat sasaran selalu
menggantungkan diri pada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhnya. Tetapi,
sebaiknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkan masyarakat tani hutan yang
dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam
memanfaatkan hutan, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan
setiap potensi dan peluang yang diketahuinyauntuk terus menerus dapat
memperbaiki mutu hidupnya.
2.
Tempat yang paling baik adalah ditempat
kegiatan sasaran
Dalam
banyak kasus kegiatan penyuluhan kehutanan sebaiknya dilaksanakan dengan
menaerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan dilingkungan pekerjaan
(kegiatan) sasarannya, hal tersebut dimaksudkan agar:
a) Tidak mengganggu (menyita
waktu) kegiatan rutinya.
b) Penyuluhan kehutanan
dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk masalah-masalah yang dihadapi
dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidup
mereka.
c) Kepada sasaran untuk
ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan potensi serta peluang yang
dapat ditemukan di lingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan
diresapi serta diingat oleh petani.
3.
Setiap individu terikat dengan
lingkungan sosialnya
Sebagai
makluk sosial, setiap individu akan selalu berprilaku sesuai dengan kondisi
lingkungan sosialnya, setidak-yidaknya akan berusaha menyesuaikan diri dengan
prilaku orang-orang sekitarnya.
4.
Ciptakan hubungan yang akrab dengan
sasaran
Kegiatan
penyuluhan adalah upaya mengubah prilaku orang lain secara persuasif dengan
menerapkan system pendidikan. Hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh
dengan sasarannya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri. Keakraban
hubungan antara penyuluh dan sasaran ini menjadi sangat penting, karena dengan
keakraban ini aka tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan
menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh
kehutanan dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang
sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.
5.
Memberikan sesuatu untuk terjadinya
perubahan
Kegiatan
penyuluhan adalah upaya untuk mengubah prilaku sasaran, baik pengetahuan,
sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metode yang diterapkan harus
mapu merangsang sasaran untuk selalu siap (dalam arti sikap dan fikiran) dengan
sukahati atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya sendiri melakukan
perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarga, dan
masyarakat.
B.
Pendekatan-Pendekatan Untuk Memilih
Metode Penyuluhan Kehutanan
Dalam
kegiatan penyuluhan kehutanan kita mengenal adanya penyuluhan kehutanan
perorangan dan penyuluhan kehutanan massal yang dalam prakteknyaselalu
menggunakan metode-metode pendekatan, yaitu sebagai berikut:
1.
Metode penyuluhan dan proses komunikasi
Untuk
memilih metode berkomunikasi yang efektif, ada tiga cara yabg dapat diterapkan
dalam pemilihan metode penyuluhan kehutanan, yaitu :
a) Metode penyuluhan
menurut media yang digunakan
Berdasarkan
media yang digunakan, metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1)
Media lisan, baik yan disampaikan
secara langsung (percakapan, tatap muka atau radio komunikasi antar penduduk),
maupun secara tidak langsung (lewat radio, kaset, dll).
2)
Media cetak, baik berupa gambar dan
atau tulisan (foto, majalah pedesaan, selebaran, poster, dll) yang
dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah
dijumpai oleh sasarannya (di jalan pasar).
3)
Media terproyeksi, berupa gambar dan
atau tulisan lewat slide, pertunjukkan film. Kegiatan penyuluhan melalui media
merupakan metode penyuluhan yang paling dimengerti karena ada unsure
hiburannya. Biasanya DEpartemen Kehutanan mengirimkan mobil unit kegiatan
penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkap audio visual yang cukup modern dan
diperlengkapi dengan beberapa judul film hiburan selain dari film mengenai
penyuluhan yang akan ditayangkan.
b) Metode penyuluhan
menurut hubungan penyuluh dan sasarannya
Berdasarkan
hubungan penyuluh kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan atas tiga macam,
yaitu :
1)
Komunikasi langsung (percakapan atau
tatap muka) yang memungkinkan penyuluh dapat berkomunikasi langsung dalam waktu
yang relative singkat.
2)
Komunikasi tak langsung baik melalui
perantara orang lain lewat surat yang tidak memungkinkan penyuluh dapat
menerima respon dari sasarannya dalam waktu yang relative singkat.
3)
Metode penyuluhan kehutanan menurut
keadaan psiko-sosial sasarannya.
Seperti
halnya dengan metode penyuluhan berdasarkan media yang digunakan metode
penyuluhan menurut keadaan psiko-sosial sasarannya juga dibedakan kedalam tiga
hal, yaitu:
1)
Pendekatan perorangan, artinya penyuluh
kehutanan berkomunikasi secara orang seorang dengan setiap sasarannya, misalnya
melaui kunjungan ke rumah, kunjungan ke tempat kegiatan petani, dll.
2)
Pendekatan kelompok, manakala penyuluh
kehutanan berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti
pada pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan, dll.
3)
Pendekatan missal, jika penyuluh
berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang
sangat banyak, bahkan mungkin tersebar di tempat tinggalnya, misalnya
penyuluhan lerwat TV, penyebaran selebaran, dll.
C.
Ragam Metode Penyuluhan Kehutanan
Ragam
metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media yang digunakan,
hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang dilakukan
penyuluhnya. Ragam metode penyuluhan kehutanan cukup banyak, tinggal bagaimana
seorang penyuluh kehutanan dapat menganalisis masalah yang dihadapi masyarakat
tani hutan, kondisi sosial ekonominya dan masalah-masalah lain yang berhubungan
dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat.
Adapun
ragam metode penyuluhan kehutanan itu, yaitu sebagai berikut :
1.
Metode individu kunci, kontak tani
hutan, kelompok tani hutan, himpunan tani
a) Metode individu kunci
Individu
kunci adalah individu yang maju ( inovatif), termasuk dalam golongan “penerap
dini” yang atas dasr kesadarannya bersedia (tanpa menuntut upah) bekerja sama
sebagai rekan sekerja penyuluh kehutanan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan
kehutanan bagi warga masyarakat sekitar (terutama dilingkungan sosialnya
sendiri).
b) Kontak tani hutan
Anggota
kelompok tani hutan biasanya merupakan petani pemilik lahan garapan atau
penggarap lahan orang lain, pengalamannya dalan berusaha tani telah banyak,
dinamis dan mempunyai pandangan yang positif terhadap teknologi pemanfaatan
hutan yang baru karena keinginannya untuk mencapai peningkatan dalam
produksinya memanfaatkan lahan dan hutan. Seorang kontak tani mempunyai
pengaruh positif dilingkungan perkampungan/pedesaannya.
c) Himpunan tani
Himpunan
tani merupakan organisasi para petani yang formal, beranggaran dasar dan
berpengurusan yang layak. Para anggotanya terdiri dari kelompok petani-petani
yangada di pedesaan atau disekitar areal hutan/pertanian. Kegiatannya pun tak
jauh berbeda dengan kelompok tani yaitu sebagai media masyarakat tani yang
berkembang dengan dinamis, sebagai alat untuk mewujudkan perubahan-perubahan
baru yang maju dilingkungan para petani dan sebagai wadah penyatuan aspirasi
yang sehat sesuai dengan keinginan atau hati nurani para petani. Suratkabar,
radio, dan televisi, majalah tentang kehutanan, pampler, leaflet, dan poster
merupakan media mati dalam kegiatan penyuluhan kehutanan.
2.
Surat menyurat
Metode
surat menyurat adalah metode penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh melalui pengiriman
barang cetakan (gambar, leaflet, booklet, buletin, majalah, dan lain-lain),
kepad asasrannya, abik perorangan maupun kelompok. Karena itu, metode
karyawisata sering kali juga merupakn bagian dari pelaksaan metode pertemuan
yang disamping merupakan acara selingan untuk menghibur, juga untuk menambah
pengalaman yang menunjangmateri yang telah disampaikan agar proses adopsi dapat
lebih cepat dicapai. Disampinng itu, karyawisata dimaksudkan juga untuk
menumbuhkan imajinasi dan merangsang daya pikir kreatif pada diri sasarannya.
3.
Karyawisata
Metode
karyawisata ini, dimaksudkan untuk menambah wawasan (sikap dan pengetahuan)
sasaran penyuluhan untuk melakukan studi banding antara pengalaman-pengalaman
yang sudah dimilikinya dengan pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh setelah
mengunjungi objek-objek yang dituju.
Metode
karyawisata ini, seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
kehutanan yang menggunakan metode lain baik yang sedang, telah atau akan
dilaksanakan.
4.
Kunjungan (anjangsana dan anjanr karya)
Baik
metode anjangsana dan anjang karya, keduanya merupakan metode kunjungan yaitu penyuluhan
yang dilaksanakan oleh seorang penyuluh kehutanan dengan melakukan kunjungan
kepada sasarannya dengan perorangan dan kelompok, baik di rumah/di tempat
tinggal (anjangsana) ataupun di tempat-tempat mereka biasanya melakukan
kegiatan sehari-hari (anjang karya).
5.
Demonstrasi
Metode
demonstrasi, sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif. Karena
metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah “ dengan melihat kita menjadi
percaya “. Artinya, di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan, kepada sasaran
kegiatan penyuluhan kehutanan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata yang
dapat dilihat dengan mata kepala mereka sendiri, agar mereka mempercayai segala
sesuatu, yang disuluhkan. Bila mereka sudah percaya, mereka pasti lebih cepat
terdorong untuk mencoba dan menerapkannya. Oleh sebab itu, metode demonstrasi
hampir selalu diterapkan setidak-tidaknya pada tahapan minat dan menilai,
karena memerlukan biayayang relatif mahal.
6.
Metode pertemuan kelompok
Termasuk
dalam metode pertemuan kelompok adalah ceramah, diskusi dan kursus atau
pelatihan.
a) Ceramah
Metode
ceramah umumnya diselenggarakan dalam suatu tempat dengan suasana yang cukup
menunjang terselenggaranya suasana pembicaraan yang komunikatif. Ruangan yang
tersedia relatif cukup luas dengan kapasitas tampung 50-500 orang. Pada
kegiatan pertemuan yang metode ceramah, penyuluh kehutanan sebaiknya hanya
menyampaikan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada sasran penyuluh kehutanan untuk menyampaikan
tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan, dengan catatan hal-hal yang
disampaikan yang berupa pokok pikiran tadi dikuasai penjelasannya secra
mendetail oleh penyuluh.
b) Kuliah
Metode
kuliah tidak jauh beda dengan metode ceramah, penyuluh relative mendominasi
kesempatan berbicara dan menggunakan alat peraga. Perbedaannya, yaitu :
1)
Pada umumnya diselenggarakan di dalam
ruangan tertutup
2)
Jumlah sasaran relative terbatas
(maksimum 50 orang)
3)
Sasaran penyuluh kehutanan relative
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menyampaikan tanggapan dan meminta
penjelasan kepada penyuluhnya.
c) Diskusi
Metode
diskusi memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada sasaran untuk
menyampaikan tanggapannya, pendapatan, ataupun saran. Berbeda dengan metode
ceramah dan kuliah, peran penyuluh dalam metode ini relative kecil. Kehadiran
penyuluh lebih banyak sebagai fasilitator atau nara sumber dan bukan
semata-mata sebagai informan.
d) Kursus
Kursus
pada masyarakat tani hutan sebenarnya merupakan system oenyuluhan kehutanan
yang dapat digunakan beberapa media dan metode penyuluhan kehutanan. Kursus
tani hutan merupakan system pendidikan pemanfaatan hutan dan lahan disekitarnya
untuk masyarakat yang berdiam di sekitar hutan dalam usaha membantu dan membimbing
kelarga menyangkut cara kerja dan teknik pemanfaatan lahan dan hutan denga
baik. Dalam penyuluhan kehutanan yang ampuh untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan peseta.
7.
Kelompok pendengar, pembaca, dan
pemirsa atau kelompencapir
Kelompencapir
sebenarnya merupakan kelompok secara rutin memburu informasi dari media massa
yang nilainya bermanfaat bagi pemenuhan atau untuk memecahkan masalah-masalah
yang sedang dihadapinya dan mendiskusikannya dalam pertemuan berkala yang telah
mereka sepakati bersama. Dengan demikian kelompencapir sebenarnya adalah
kelompok diskusi, tetapi sumber informasi yang dimanfaatkan tidak bersumber
atau berasal dari penyuluh kehutanan, melainkan dari media massa.
Seperti
halnya metode diskusi, metode kelompencapir sangat efektif untuk mempengaruhi
sikap, pengetahuan atau bahkan keterampilan anggotanya, pada tahapan sadar,
minat, menilai atau juga mencoba.
8.
Pertemuan umum
Metode
pertemuan umum sebenarnya tidak banyak berbeda dengan metode pertemuan
kelompok. Bedanya adalah :
a) Pada umumnya
diselenggarakan pada tempat terbuka, sehingga dapat menampung jumlah peserta
yang jauh lebih besar dbanding pertemuan kelompok.
b) Karena jumlah peserta
sangat banyak, kepada sasaran sama sekali tidak ada kesempatan untuk menyampaikan
pendapat pribadinya sendiri.
9.
Pameran
Pameran
merupakan media penyuluhan kehutanan pertanian yang digunakan sebagai
pelaksanaan dari metode penyuluhan kehutanan massal. Sifat pengunjungnya
heterogen, tidak terbatas hanya kepada petani, tetapi juga orang yang bukan
petani. Di dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual aid (perlengkapan
visual) yang digunakan secara tunggal atau kombinasi.
10.
Pertunjukan
Penyuluhan
kehutanan dengan metode pertunjukan adalah kegiatan penyuluhan kehutanan yang dikaitkan
dengan penyelengaraan suatu pertunjukan (kesenian), baik yang dilaksanakan
khusus untuk keperluan penyuluhan kehutanan, ataupun yang dilaksanakan dengan
menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan.
11.
Siaran radio
Radio
adalah media komunikasi secara lisan yang sifatnya tidak langsung. Pemberi
informasi tidak dapat dilihat atau tidak berhadapan yang diberi informasi.
Melalui media radio dapat diselenggarakan siaran pedesaan yang materi siarannya
menyangkut penerangan dan penjelasan mengenai suatu teknik pemanfaatan
lahan/hutan, dilengkapi dengan tanya jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar