Adopsi
& Difusi Inovasi Dalam Penyuluhan Kehutanan !
Adopsi dapat diartikan proses penerimaan inovasi dan atau
perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri
seseorang setelah menerima inovasi yang disampaikan penyuluh informasi oleh
masyarakat.
Difusi dapat diartikan adalah proses komunikasi atau saling
tukar informasi tentang suatu bentuk informasi antara warga masyarakat sasaran
sebagai penerima inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu
tertentu pula.
Inovasi adalah suatu gagasan, praktek,
atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat.
Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh
sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung
apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda
tersebut.
Secara umum difusi Inovasi dapat dimaknai sebagai
penyebarluasan dari gagasan inovasi tersebut melalui suatu proses komunikasi
yang dilakukan dengan menggunakan saluran dalam suatu rentang waktu tertentu
diantara anggota sistem sosial dalam masyarakat.
Tujuan utama dari
difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, tekhnologi,
bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem
sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada
masyarakat.
Proses Putusan InovasiPenerimaan atau
penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam
menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), proses pengambilan keputusan
inovasi adalah proses mental dimana seseorang/individu berlalu dari pengetahuan
pertama mengenai suatu inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi,
sampai memutuskan untuk menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan
mengukuhkan terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan
bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang
baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
1.Tahap
Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu
inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
2.Tahap
Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang
membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia
mulai tertarik pada hal tersebut.
3.Tahap
Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak
atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
4.Tahap
Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah
dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru.
5.Tahap
Adoption(Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan
putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.
A. KONSEP ADOPSI BAHLEN
Dalam model proses adopsi
Bahlen ada 5 tahap yang dilalui sebelum seseorang mengadopsi suatu inovasi
yaitu sadar (awreness), minat (interest), menilai
(evaluation), mencoba (trial) dan adopsi ( adoption).
1. Tahap sadar: sasaran telah mengetahui
informasi tetapi informasi tersebut dirasa kurang.
2. Tahap minat: sasaran mencari informasi
atau keterangan lebih lanjut mengenai informasi tersebut.
3. Tahap menilai: sasaran sudah menilai
dengan cara value/bandingkan inovasi terhadap keadaan dirinya pada saat itu dan
dimasa yang akan datang serta menentukan apakah petani sasaran mencoba inovasi
atau tidak.
4. Tahap mencoba: sasaran sudah mencoba
meskipun dalam skala kecil untuk menentukan angka dan kesesuaian inovasi atau
tidak.
5. Tahap adopsi/menerapkan: sasaran sudah
meyakini kebenaran inovasi dan inovasi tersebut dirasa bermanfaat baginya. Pada
tahap ini petani sasaran menerapkan dalam jumlah/skala yang lebih besar.
Konsep adopsi
digunakan secara meluas oleh peneliti dan penyuluh. Meskipun demikian model
adopsi mempunyai beberapa kelemahan antara lain :
- Tidak semua proses tersebut di atas diakhiri dengan tahap adopsi, adakalanya berupa penolakan terhadap adopsi.
- Kelima tahap di atas terjadi tidak selalu berurutan.
- Suatu proses adopsi pada tahap akhir akan diikuti dengan konfirmasi yaitu dengan cara mencari lebih lanjut untuk memperkokoh keputusannya (terus mengadopsi) atau menerapkan inovasi lainnya (menolak)
B. Konsep Adopsi Rogers dan Schoemaker
Rogers dan Schoemaker (1992)
menjelaskan bahwa proses adopsi dapat terjadi melalui 4 (empat) tahapan yaitu :
tahap mengetahui (knowledge), persuasif (persuasive), mengambil keputusan
(decision) dan konfirmasi (confirmation) yang selanjutnya diklasifikasikan
menjadi empat tahap yaitu :
- Tahap mengetahui : petani sasaran sudah mengetahui adanya inovasi dan mengerti bagaimana inovasi itu berfungsi.
- Tahap Persuasi : petani sasaran sudah membentuk sikap terhadap inovasi yaitu apakah inovasi tersebut dianggap sesuai ataukah tidak sesuai bagi dirinya.
- Tahap Keputusan : petani sasaran sudah terlibat dalam pembuatan keputusan yaitu apakah menerima atau menolak inovasi.
- Tahap Konfirmasi:petani sasaran mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Mungkin pada tahap ini petani sasaran mengubah keputusan untuk menolak inovasi yang telah di adopsi sebelumnya.
C. Konsep Proses Adopsi Kellogg.
Model Adopsi Kellogg menyebutkan bahwa
pada proses adopsi khususnya teknologi perikanan dapat dilakukan melalui beberapa
langkah agar pelaku utama bersedia menerima/mengadopsi teknologi
tersebut. Model adopsi meliputi (4) empat tahap yaitu diagnosis,
perencanaan dan rekayasa teknologi adaptif, pengujian dan verifikasi di tingkat
usaha dan percobaan antar lokasi dan diseminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar